Pengalaman Loyal Hackers Menginap di Pulau Macan

5
171

Pantai memang menjadi destinasi favorit untuk berlibur, dari pasir yang indah, ombak yang menderu-deru, ikan yang berwarna-warni, dan berenang di laut menjadi daya tarik bagi penyuka liburan di pinggir pulau.

Salah satu wisata pantai yang menurut PointsGeek wajib dikunjungi adalah ‘Pulau Macan Kecil’ yang terletak di Kepulauan Seribu, Utara Jakarta. Saya bisa mencapai pulau ini hanya 1,5 jam dengan menggunakan speed boat.

Kalau dibandingkan dengan jam-jam sibuk di Jakarta, perjalanan ke ‘Pulau Macan Kecil’ kayaknya lebih cepat dibandingkan dari Bekasi ke Jakarta Pusat. Jadi perjalanan saya memang tidak banyak memakan waktu untuk sampai ke pulau.

Baca Juga: Cara Unik Airlines Mempertunjukkan Safety On Board

Perjalanan Menuju Pulau

Ok, mari kita mulai perjalanannya. Saya berangkat hari Kamis pada pukul 07.30 pagi dengan menggunakan speed boat dari Marina Ancol (dermaga 16). Speed Boat ini bisa muat sekitar 30 orang untuk di dalam dengan penyejuk ruangan (AC). Sedangkan di luar, cuma bisa untuk beberapa orang saja.

Nah, untuk pengemudinya (supir speed boat), berada di atas dengan pemandangan terbuka dan angin sepoi sepoi (kaya di film Baywatch). Berhubung saya tidak memakai jaket lengkap seperti pengemudi, saya urungkan niat untuk melihat pemandangan laut yang indah selama perjalanan.

Di sepanjang perjalanan, saya menemukan banyak sampah mengapung di laut. Dari sendal jepit, gelas dan botol air mineral, styrofoam mi instan, kantong plastik, dan berbagai sampah lainnya.

Sampah-sampah di laut ini benar-benar membuat saya menjadi miris melihatnya. Karena Indonesia merupakan negara yang kepulauan yang sangat indah, dan sampah ini benar-benar mengganggu pemandangan saya dan mungkin ecosystem laut.

Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Dapat 3 Penghargaan Dunia

Daripada saya menyalahkan orang karena banyak sampah di laut, nampaknya kita sebagai orang Indonesia harus bisa bertindak, dengan mengurangi sampah dari sekarang. Caranya mudah kok, tidak membuat sampah sembarangan.

Kembali ke perjalanan saya, sambil berbincang dengan teman PointsGeek, saya merasa perjalanan 1,5 jam tidak terasa, dan akhirnya saya sampai di Pulau Macan. Ketika di dermaga, saya sempat melihat ada penahan panas atau hujan, tapi ternyata itu adalah solar panel. Hal ini membuat saya penasaran untuk bertanya kepada pengelola pulau.

Dermaga Pulau Macan Kecil

Ketika ditanyakan, ternyata pulau ini mempunyai sistem pengelolaan energi yang dikelola secara baik. Menurut Jonathan, salah satu tim dari Pulau Macan Kecil, “pulau ini merupakan Eco Resort yang memiliki beberapa cara untuk mengelola pulau agar ramah terhadap lingkungan.”

Saya dan Teman PointsGeek di Pulau Macan Kecil  

Mau tahu apa saja kelebihan yang dimiliki Pulau Macan Kecil? Simak beberapa informasi yang saya tahu di bawah ini.

Solar Panel

Pulau ini menggunakan solar panel untuk daya listriknya. Energi yang dihasilkan dari solar panel tersebut disalurkan ke baterai yang bisa menyimpan listrik untuk menunjang berbagai peralatan di resort Pulau Macan Kecil.

Air

Untuk air, resort ini punya penyimpanan yang didapat dari air hujan. Ada beberapa toren yang bisa menyimpan hingga ribuan liter untuk menyuplai kebutuhan para traveler ketika menginap di resort.

Kayu

Hampir seluruh bangunan menggunakan bahan kayu driftwood dalam membuatnya, dan kebanyakan kayu tersebut didapat dari laut karena hanyut.

Karang 

Pulau ini juga punya budidaya karang yang dapat menjaga ekosistem laut. Tempat pembudidayakan karang tersebut terletak di bawah dermaga dan berusia lebih dari empat tahun. Mereka menemukan metode pembudidayaan karang yang baru. Metode ini memungkinkan karang-karang tersebut bertumbuh secara lebih cepat (5 cm per tahun)

Bersenang-senang di Pulau Macan Kecil dan Pulau Macan Gundul

Setelah selesai mengetahui berbagai kelebihan pulau ini, saya dan teman-teman PointsGeek langsung bersenang-senang. Ada beberapa kegiatan yang bisa kamu lalukan di pulau ini yaitu berenang, kano, paddling board, snorkeling, bermain di pantai, diving, dan menikmati pemandangan sunset serta sunrise.

Teman PointsGeek Bermain Kano

Teman PointsGeek Bermain Paddle Board dan Kano

Di pinggir Pulau Macan Kecil kamu bisa melihat dasar laut karena tingginya hanya 50-100 cm atau sekitar sedengkul atau sepinggang orang dewasa. Karena air lautnya bening, jadi kamu bisa melihat karang dan ikan-ikan berenang di laut. Saya merasa ini adalah pulau terindah yang saya pernah lihat.

Sedangkan untuk bermain di pantai, nampaknya kamu harus berenang, menggunakan kano, board atau berjalan kaki menuju Pulau Macan Gundul. Mengapa harus ke pulau lain untuk menikmati pantai? Jawabannya adalah Pulau Macan Kecil sudah tidak memiliki pantai karena erosi, jadi kamu harus ke Pulau Macan Gundul untuk menikmati pantai.

Jarak antara Pulau Macan kecil dengan Pulau Macan Gundul sekitar 500 meter. Ketika berjalan kaki, kamu perlu memakai sepatu boot karet. Hal ini bertujuan agar kaki tidak kena karang atau menginjak sesuatu yang berbahaya ketika berjalan.

Saya menuju pulau tersebut dengan berjalan kaki, menyusuri karang dan dasar laut dengan kedalaman sekitar 60cm sampai 120cm. Berjalan sejauh sekitar 500 meter membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Karena air lautnya jernih, saya bisa melihat banyak ikan yang berenang, karang laut, dan bulu babi yang berkelompok di bawah laut.

Sesampainya di Pulau Macan Gundul, kamu akan melihat indahnya pasir dengan air laut yang bening. Di sini kamu bisa berswa foto di pantai atau berenang untuk melihat indahnya karang di bawah laut. Pada siang hari, ketika bermain di pantai, saya tidak merasakan teriknya panas matahari, hal ini karena tertutup oleh awan yang tebal.

Saya dan Teman PointsGeek Bermain Air di Pulau Macan Gundul

Pantai di Pulau Macan Gundul

Tidak terasa sudah jam 12.30 dan perut sudah mulai terasa “keroncongan”, saatnya balik ke Pulau Macan Kecil untuk menikmati makan siang.

Baca juga: Menginap Gratis dengan Poin M Rewards

Menu yang ditawarkan resort ini sangat beragam, dari ikan, sayur hingga buah. Yang paling utama adalah Resort ini tidak menyediakan menu dengan penyedap rasa atau “Mecin”.  Untungnya saya tidak terlalu menyukai masakan dengan mecin, namun ada saja orang yang protes ke pengelola untuk diberikan penyedap rasa.

Kata pengelola Resort, turis yang protes karena tidak menggunakan mecin pada menu makanan, bukan dari dalam negeri saja, dari luar negeri juga ada yang memaksa untuk menambahkan penyedap rasa ke makanan yang disajikan.

Tapi pihak pengelola tetap menyajikan menu tanpa menggunakan penyedap rasa karena sudah menjadi standar pelayanan ketika menyediakan makanan.

Menjelang sore, saya tidak berkesempatan melihat sunset karena langit tertutup orang awan yang tebal. Jadi sore hari saya dan teman-teman hanya melihat keindahan laut serta merasakan angin yang sejuk di pinggir pulau sambil menikmati minuman segar.

Pemandangan di Pinggir Pulau

Malam Hari

Ketika malam tiba, waktu menunjukkan pukul 19.00, kami langsung menikmati makan yang telah disediakan oleh Resort. Ada berbagai macam menu yang bisa kita nikmati menunya juga masih seputar ikan yang dibakar, sayur, dan menu pelengkap lainnya. Menu makanan malam ini sangat spesial rasanya, ada rasa Western dan Indonesianya.

Pada pukul 21.00, kami diberikan menu yang spesial untuk barbeque. Menu yang diberikan oleh Resort adalah ada ikan bakar yang besar, sate ayam, dan Nutela Marshmello. Untuk Marshmello kami membakar sendiri-sendiri di atas api unggun.

Malam itu sangat terasa keakraban antar teman-teman PointsGeek. Ada yang curhat-curhatan, ada yang menikmati alunan musik yang diberikan oleh ‘DJ Roberto’ (nama panggilan untuk salah satu teman PointsGeek), dan ada juga yang asik duduk di pinggir pantai sambil melihat ikan berenang yang disorot lampu.

Malam yang terasa asik dan menyenangkan itu habis sampai pukul 00.00 dini hari. Semua teman-teman istirahat sambil mempersiapkan diri untuk esok hari melakukan diving dan mancing ikan.

Salah Satu Kamar di Eco Resort Pulau Macan Kecil

Pemandangan ke Luar dari Kamar di Eco Resort Pulau Macan Kecil

Pagi Hari

Pada pagi hari jam 04.30 saya dan teman-teman terbangun karena mendengar ada suara gemuruh di luar kamar. Kami saling berbalas chat di handphone, membahas tentang suara apa yang ada di luar kamar. Suara gemuruh tersebut berlangsung selama beberapa menit, setelah itu datang angin kencang yang meniup bungalow sampai banyak jemuran pakaian yang berada di luar terbang.

Tak disangka ternyata ada angin ribut yang besar, dan berlangsung sekitar 30 menit. Setelah 30 menit berlalu, angin ribut tersebut berganti menjadi hujan lebat. Kami saling mengabarkan bagaimana kondisi teman-teman di setiap kamar, kami memakai 7 kamar dari 9 kamar yang tersedia di Resort.

Waktu berlalu dan menunjukkan pukul 07.00 pagi, waktunya saya sarapan. Saya menuju tempat sarapan dengan menggunakan payung, karena pagi itu hujan masih terus mengguyur pulau. Satu per satu teman datang ke tempat makan di bagian terdepan dari pintu masuk dermaga untuk sarapan pagi.

Menjelang pukul 09.00 pagi, hujan mulai berhenti, dan kegiatan kami berlanjut. Sayangnya karena habis hujan, kegiatan diving tidak jadi dilakukan. Tapi saya dan teman-teman masih terus bermain hal lain yaitu kano, paddling board, dan memancing hingga pukul 12 siang. Setelah makan siang, kami melakukan perjalanan pulang.

Pulang ke Jakarta

Pukul 14.00 saatnya kembali ke Jakarta. Karena cuaca sudah tidak hujan, perjalanan kami tidak mengalami kendala yang berarti. Namun saya menemukan pemandangan yang berbeda ketika berangkat dari Ancol, yaitu air laut, ketika sudah mendekati Jakarta, terlihat berwarna cokelat. Beda ketika berangkat, air laut terlihat biru.

Sama seperti berangkat menuju Pulau Macan kecil, selama perjalanan pulang, saya masih melihat banyak sampah yang mengambang di atas laut. Saya mempunyai harapan kepada semua orang untuk selalu tetap menjaga kebersihan. Jangan sampai sampah memenuhi laut seperti yang saya lihat.

Teman PointsGeek Berangkat Menuju Jakarta

Sama seperti kemarin, perjalanan kami membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam, dan ombak juga sama ketika kami berangkat, jadi kami tidak merasa mual selama perjalanan. Sesampainya di Dermaga Ancol, kami bercerita tentang sedikit pengalaman yang menyenangkan di Pulau Macan Kecil.

Tim PointsGeek merasa sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan di Eco Resort Pulau Macan Kecil. Kami juga mempunyai harapan untuk kembali ke sana lain waktu. Memang Pulau Macan Kecil bisa membuat liburan kami menjadi lebih terasa indah, walaupun hanya dua hari satu malam. Sekian cerita pengalaman dari PointsGeek, sampai ketemu lagi diliburan lainnya.

Mau tahu tentang points-hacking lainnya, simak terus di PointsGeek!

 

 

 

 

Recomendation
apply kartu kredit via pointsgeek